Selasa, 23 Oktober 2012

BBM oh BBM...



Sejak wacana tentang BBM bersudsidi dan siapa saja yang mengunakannya tentu berimbas pada masyarakat.  Premium hanya boleh digunakan hanya untuk mereka yang benar-benar  golongan masyarakat bawah. Jadi bagi yang bermobil keren dan mobl instansi pemerintah tidak boleh menggunakan premium. Akibatnya alokasi anggaran untuk mobil dinaspun mau tidak mau harus naik juga. Menggingat harga BBM non subsidi yang lebih mahal. Petugas di pengisian bahan bakarpun konsisten menerapkan aturan ini. Bagi mobil plat merah hanya boleh disisi oleh Pertamax. Salut deh… 

Ganti Plat Merah jadi Hitam..
Ternyata fenomena berubahnya warna tidak hanya dilakoni oleh bunglon saja lho. Plat mobil juga bisa berganti. Entah karena alasan apa, apa karena alokasi dana yan kurang atau untuk menghemat ?, plat mobil dinas ini bisa berubah. Sesaat sebelum memasuki pos pengisian bahan bakar, plat cadangan (plat hitam) dipasang mengantikan plat merah. Dan muluslah perjalanan mobil ini mengisi dengan bahan bakar bersubsidi.
Jadi gagalah program pemerintah ini agar mobil dinas tidk mengunakan BBM bersubdisi. Kemudian bagaimana dengn stiker yang ditempel dimobil dinas?. ini juga tidak sulit tentunya unstuck diakali. Tinggal ditempeli ulang dengan stiker yang lain maka bereslah rusannya. 

Fenomena masyarakat yang seperti ini tentu tidak akan membantu pemerintah dalam hal penghematan BBM. Harus ada kesadaran masyakat sendiri tentang pentingnya program ini. Yang menjadi PR adalah bagaimana caranya masyarakat untuk bertidak eperti itu?. Tentu tidak hanya dengan tidak hanya metode temple stiker dan mobil plat merah. Selain semua system yang mendukung, yang lebih pnting bagaimana mengsosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai tentang pentingnya BBM bagi kehidupan selanjutnya untuk masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar